Menjadi Kuat

Seorang bapak sedang menghabiskan waktu berdua dengan putranya. Dalam perjalanan, hujan turun. Anaknya tidak nyaman dengan suara hujan yang jatuh diatas mobil ayahnya. Ia lantas pasang head set untuk mendengarkan musik. Suara dari head set yang ia pakai terdengar sayup sayup oleh ayahnya. Dapat dibayangkan volume yang ia atur untuk mendengarkan musik tersebut.

Sang Ayah melambatkan mobilnya. Hujan semakin deras. Langit semakin gelap. Anaknya memejamkan mata. 

“Jangan tidur, Nak” 

“Ayah butuh kamu untuk melewati ini bersama-sama”


***


Beberapa kendaraan berhenti dan parkir, menunggu hujan reda.

Begitu juga dengan mereka. 

Hujan tidak mereda, justru bertambah deras hingga badai. 

Ayah berkata “kita tunggu lima belas menit ya”.

Setelah lima belas menit, badai masih terjadi. Anaknya melihat sang ayah. Sang Ayah memeriksa mobil dan memerhatikan seluruh indikator mobilnya. “Sudah saatnya kita harus melewati badainya, Nak”


***


Mobil seolah terbang dihantam dari kiri dan kanan. Tangan sang ayah memegang setir mobil kuat-kuat. Tatapan matanya fokus ke depan. Anak laki-laki itu tahu ayahnya berjuang melewati ini sekuat tenaga. Bunyi hentakan derasnya air hujan tak lagi mengganggu anak laki-laki itu. Pandangannya terus menatap sang ayah.

Lalu suara gemuruh hilang. Ayahnya memegang setir mobil dengan santai.

Ia lihat ke belakang. Badai sudah jauh di belakangnya. Ia belajar tentang keberanian. Terima kasih badai telah memberi banyak pelajaran padanya.


#writober

#RBMIPJakarta

#badai



Comments

Popular posts from this blog

Janji Surya

Bagian 1. Abu Muda

Bagian 4. Kuning