Bohlam Bintang




Bruk!

Dina merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia merasa damai setiap kali menatap ke langit-langit kamarnya. Di sana ada lampu gantung tujuh bohlam yang disusun berbentuk seperti bintang. 

Lampu itu ia susun bersama Arya, anak laki-laki usia 9 tahun. “Mama, lihat lampunya, keren kan?“ pamer Arya tersenyum lebar. Cahaya yang berpendar dari lampu itu tidak menyilaukan matanya, melainkan menghangatkan tubuhnya.

Sudah larut, Din. Yuk tidur. Ujar suaminya.

***

Kukuruyuukk...

Dina memulai rutinitas paginya dengan minum satu gelas air putih. Ia langkahkan kakinya ke dapur. Ia menyiapkan sarapan dan bekal.

Tas jinjing gambar kelelawar sudah terisi penuh dengan makanan dan minuman untuk dibawa ke sekolah. Dina bersiap untuk berangkat kerja bersama suaminya. Ia sempatkan ke kamar depan. Pelan-pelan ia buka pintunya. Nihil, tidak ada siapapun di dalam sana. Suaminya lantas mengusap bahunya.

“Aku bawa ya bekalnya, Arya pasti senang melihat ayahnya membawa jinjingan tas kelelawarnya”.

Dina mengangguk, ia meremas tas kerjanya kuat-kuat. Ia berbisik ke suaminya “beri aku waktu untuk bisa menerima ini semua”.

#writober2020

#RBMIPJakarta

#nihil




Comments

Post a Comment

Hi,
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat ya tulisannya ^^

Popular posts from this blog

Janji Surya

Bagian 1. Abu Muda

Bagian 4. Kuning