Dengarkan kata hati untuk hidup bermartabat

sumber gambar : Gerd Altmann, Pixabay

Izinkan saya mengawali tulisan ini dengan mengutip apa yang disampaikan Ibu Septi dalam code of conduct komunitas Ibu Profesional : Ibu adalah salah satu arsitek peradaban. Bagaimana bisa membangun peradaban kalau diri kita sendiri masih tuna adab.

Mendengar diskusi Yunda Ney dan Yunda Utami sangat menarik karena mengingatkan kita untuk memperbaiki diri agar hidup dengan lebih bermartabat. Apa maksudnya hidup dengan lebih bermartabat? banyak sekali contoh-contoh yang diberikan seperti bertanggung jawab dengan amanah yang dimiliki, memastikan tidak mengakui karya orang lain sebagai karya individu dan bersikap aktif untuk berkontribusi. Salah satu contoh perbuatan yang dibicarakan dan menjadi quiz adalah terkait media publikasi. Bagaimana sikap kita jika mendesain sesuatu dengan menggunakan aplikasi gratis? beberapa ada yang menghilangkan watermark sedemikian rupa dan mencantumkannya di caption. Bayangkan jika publikasi tersebut tersebar tanpa menyebarkan captionnya. Apakah etis? Silahkan tanya ke hati kita masing-masing.

Setiap hal yang kita lakukan akan meninggalkan jejak. Baik, buruk, benar, salah, dilakukan dalam keseharian. Ingat, anak adalah peniru ulung. Jika kita menjalani hidup tanpa memikirkan adab-adabnya, jangan bingung jika anak melakukan sesuatu yang melanggar etika.

Saya teringat kisah beberapa tahun lalu di sebuah pusat permainan dalam mall. Seorang Bapak, Ibu dan anak balita bermain mini bola basket. Pada saat itu, saya menyaksikan bagaimana sang Bapak mengambil bola basket dari arena permainan lain demi mendapatkan poin banyak dan menerima lembaran kupon lebih banyak. Di situ, ada anak kecil melihat usaha yang dilakukan sang Bapak. 

Bayangkan berada di posisi sang balita, apa yang dia pelajari dari tontonan sikap Bapaknya?

Menjadi individu yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya?

Menjadi individu pekerja keras?



Sebagaimana kutipan quotes Ibu Septi, Ibu adalah salah satu arsitek peradaban. Bagaimana bisa membangun peradaban kalau diri kita sendiri masih tuna adab.


#aliranrasa3

#babakmain3orientasi

#KampungMainKomunitas

#Komunitasibuprofesional


Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/geralt-9301/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4086542">Gerd Altmann</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=4086542">Pixabay</a>

Comments

Popular posts from this blog

Janji Surya

Bagian 1. Abu Muda

Bagian 4. Kuning