New Normal usai COVID -19

Apa itu new normal?
Bahasa indonesianya adalah normal yang baru. Artinya, sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak biasa, menjadi sesuatu yang biasa dan akan menjadi pola normal yang baru.
Sebagai individu, kita sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan, mulai dari era globalisasi yang menuntut kita sebagai individu untuk punya keterampilan global, salah satunya bahasa inggris.
Lalu juga era pasar bebas, yang menuntut kita punya keterampilan dan keahlian sebagai daya saing seorang individu.

Di level keluarga, sudah diingatkan terkait pola asuh untuk mempersiapkan anak berdaya saing global

Di level pemerintahan dan perusahaan, industri terus berkembang, kehadiran teknologi menjadi katalisator munculnya perusahaan yang dikenal dengan start up. Hal itu menjadi disrupsi dan dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu dengan lincah menghadapinya.

Perubahan selalu terjadi. Kita mulai mengatur kecepatan untuk beradaptasi dengan perubahan itu.

Ketika Covid 19 ditetapkan sebagai pandemi, disrupsi menjadi semakin nyata. Tuntutan untuk berubah menjadi keharusan. Kebiasaan baru terbantuk. Suka tidak suka, kita perlu berubah. Perubahan pola kebiasaan ini, akan menjadi new normal.

Prediksi yang saya perkiraan terhadap new normal terbagi menjadi empat hal :
1. Value
Dulu, aneh rasanya jika 24 jam di rumah terus. Dengan seruan sekolah di rumah, bekerja di rumah dan ibadah di rumah, orang beradaptasi dengan ketidaknyamanan itu. Nilai yang seseorang yakini akan mengalami pergeseran. Contohnya adalah nilai tentang kehidupan. Dulu menilai rumah sebagai tempat istirahat, kini rumah menjadi pusat aktivitas. Setelah covid berlalu, bukan tidak mungkin, akan muncul orang yang lebih produktif di rumah. Ada pemahaman umum di masyarakat bahwa di era teknologi ini, semua bisa dilakukan di rumah. Hal ini akan menjadi kenyataan.
Orang akan lebih hati-hati dan waspada dengan satu sama lain. Jabat tangan tidak jadi hal utama untuk kesopanan dalam interaksi.
Artinya, value terhadap kesehatan, kebersihan dan sustainability lingkungan akan semakin meningkat.
Orang akan lebih peka dengan kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan.

2. Perilaku sosial
Dulu, bersosialisasi dilakukan melalui media sosial, ke depan, media sosial tak lagi cukup. Tetapi perlu juga tatap muka karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Bedanya, dalam interaksi sosial ini, unsur kesehatan, kebersihan diri dan kebersihan lingkungan menjadi yang diperhatikan.

3. Perilaku belajar
Dulu, belajar di sekolah atau lembaga yang ada tatap muka. Setelah covid berlalu, belajar bisa dimana saja, kapanpun. Akan banyak lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pembelajaran secara virtual.

4. Perilaku konsumsi
Dulu, mall jadi pusat untuk perbelanjaan. Setelah covid berlalu, pusat perbelanjaan itu ya ada di gawai. Belanja via online akan menjadi normal yang baru. Meski demikian, kebutuhan untuk ke mall dan leisure tetap ada, hanya saja, orang akan lebih fokus pada kebersihan lingkungan.


Lalu, apa implikasinya dari new normal tersebut?
- Industri primer akan berkembang pesat dan membutuhkan teknologi untuk memasarkannya. Seperti
  Makanan pokok (sayur, buah, daging), alat kebersihan diri maupun produk perawatan diri, peralatan masak dan membuat kue, alat tulis.
- Interaksi virtual menjadi normal dan wajar dilakukan
- Untuk sukses menghadapi ketidakpastian ini, seseorang yang memiliki motivasi besar untuk berubah dan berkarya serta menyesuaikan konteks akan berhasil


Apa yang saya utarakan ini adalah new normal berdasarkan pandangan saya semata.  Bisa terjadi seperti itu dan bisa saja berbeda. Siap menghadapinya? Harus siap. Mari jadikan sesuatu #berlalubaik dan #berlaluistimewa

Comments

  1. Setuju dengan poin - poin yang dituliskan di narasisarah. Jika di saat krisis, kita dapat berubah dengan segala konsekuensi yang ada, berarti kita juga harus dapat berubah di luar saat krisis.

    ReplyDelete

Post a Comment

Hi,
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat ya tulisannya ^^

Popular posts from this blog

Janji Surya

Bagian 1. Abu Muda

Bagian 4. Kuning